Minggu, 01 September 2013

Api semangat itu jangan sampai redup

 

Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia, Allah tahu betapa keras engkau sudah berusaha.

Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih, Allah sudah menghitung air matamu.
Ketika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu terasa berjalan begitu saja, Allah sedang menunggu bersamamu.

Ketika kau berpikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi, Allah sudah punya jawabannya.

Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan, Allah dapat menenangkanmu.
Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk sekedar menelepon, Allah selalu ada di sampingmu.
Ketika kau mendambakan cinta sejati yang tak kunjung datang, Allah mempunyai cinta kasih yang lebih besar dari segalanya dan Dia telah menciptakan seseorang yang akan menjadi pasangan hidupmu kelak.
Ketika kau merasa bahwa kau mencintai seseorang, namun kau tahu cintamu tak berbalas, Allah tahu apa yang ada di depanmu dan Dia sedang mempersiapkan segala yang terbaik untukmu.
Ketika kau merasa telah dikhianati dan dikecewakan, Allah dapat menyembuhkan lukamu dan membuatmu tersenyum.

Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan, Allah sedang berbisik kepadamu.
Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur, Allah telah memberkahimu.
Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban, Allah telah tersenyum kepadamu.
Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi, Allah telah membuka matamu dan memanggilmu, dengan namamu.

Ingat di mana pun kau atau ke mana pun kau menghadap, Allah Maha Mengetahui. :D
(entah awalnya tulisan dari siapa...)


Dan kamu, ingatlah bahwa "Dunia hanyalah sebuah kanvas yang penuh dengan imajinasi." (Henry D. Thoreau)
Dan imajinasimu yang mengantarkanmu ke mimpi, yang nantinya kamu akan bangun dan memperjuangkannya..

Yogyakarta, 2 September 2013
di tengah renungan akan seberapa seringnya rasa syukur harus terbengkalai..

Teruntuk aku, kamu, dan kita semua yang masih sering lupa berucap Alhamdulillah.. dan yang masih memperjuangkan sesuatu.. 
Karena akupun memperjuangkannya.. Dia yang menemaniku di saat mendaki, bukan dia yang menungguku di puncak.. :D dan memang pendakian itu selalu menyenangkan..

Rabu, 21 Agustus 2013

Mengalirlah layaknya air

 

Banyak yang mengatakan, hidup harus dijalani layaknya air yang mengalir. Biarkan saja dia mengalir, tenang, sabar, dan tak menghanyutkan.. Tapi, benarkah hidup memang hanya harus dijalani layaknya air yang mengalir? Bukankan kodrat air akan mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang rendah? Pasti kita tidak mau kan hidup kita mengalir ke bawah??

Ada satu yang menarik.. Seorang teman berkata seperti ini pada saya, iya memang biarkan saja hidup berjalan layaknya air yang mengalir.. Tapi, yakinkah kamu kalau air hidupmu akan mengalir ke telaga yang jernih atau laut yang bersih?? Ingat lho, laut saja masih berombak.. Apalagi kalau air hidupmu mengalir ke limbah yang keruh atau selokan yang menghitam. Jelas aku tidak rela, saat itu saya menjawab..

Maka, bolehlah kita menjalani hidup layaknya air yang mengalir.. Namun, kita harus pastikan ke mana air kehidupan kita mengalir.. Harus dipastikan mengalirnya ke telaga yang jernih atau lautan yang bersih.
Pastikan juga ikan-ikannya merupakan jenis-jenis terbaik yang akan mengisi air kehidupanmu sebaik dan seindah-indahnya.. Semoga..

Untukku, untukmu, untuk kita yang sedang menjalani kehidupan dengan riak-riak yang menyenangkan (semoga).. Adanya ombak menandakan laut akan tenang nantinya. Janganlah takut akan setiap ombak yang memecah pantai hidupmu karena pantai akan menawan dengan adanya desiran ombak.. =D

Yogyakarta, 22 Agustus 2013
setelah bermalam-malam pemikiran dan interaksi dengan beragam jenis ikan-ikan dalam hidupku..
(Maaf seenak hati mengganti teman dengan bintang,, eeh sekarang disebut ikan =P)

Senin, 19 Agustus 2013

Random

Bukan lagi tentang merasai setiap jarak yang ada..
Namun, seperti sudah terperangkap olehnya..
Bukan lagi tentang menikmati setiap rasa..
Namun, seperti telah terjatuh tak mampu lagi bangkit..
Untukku,
hidup tak ubahnya rangkaian setiap rasa yang dikaitkan oleh detik demi detik perjalanannya..
Untukmu,
mungkin berbeda..
Hanya saja, kita hidup, kita berjalan bahkan berlari..
Untuk apa? Untuk siapa?
Hai, Aku..
Aku masih mampu berdiri untuk menegakkan setiap sakit yang mendera..
Masih mampu pula bangkit untuk setiap jatuh yang menyiksa..
Pun masih kuat menatap mata yang, entah tak terbaca olehku..
Hai, Kamu..
Selamat merasai setiap detik yang menguntai jalinan hidupmu..
Tetaplah tegak untuk setiap perjalananmu..
Pun kamu bisa menari menepi di setiap sudut yang telah Tuhan gariskan untukmu..



Yogyakarta, 20 Agustus 2013
 Disela-sela keheningan renungan proposal :D

Jumat, 24 Mei 2013

Layaknya Anak Burung yang Belajar Terbang

Layaknya anak burung yang baru belajar terbang,,saya ingin mengepakkan sayap sekuat mungkin,,agar sayap - sayap itu dapat membumbungkan saya ke angkasa..
Ke mimpi - mimpi yang mungkin bagi saya pun terlalu tinggi,,tak terjangkau,,impossible..
Tapi apa salahnya bermimpi,,toh semua dapat diwujudkan,,InsyaALLAH jika kita memiliki tekad yang bulat,,besar,,mantap untuk meraihnya..
Dimulai dari langkah - langkah kecil saya berusaha terus menapaki anak tangga-anak tangga tak berujung menuju impian..

 
Yah,,layaknya anak burung yang baru belajar terbang,,saya juga masih sering terjatuh..Tapi sekali lagi layaknya anak burung yang baru belajar terbang,,jatuh bukanlah hambatan..
Jatuh layaknya kita terbangun dari mimpi,,layaknya teguran Allah kepada kita..Entah di bagian mana dari semua skenario peraihan mimpi kita yang mungkin tidak disetujui oleh Allah,,namun mimpi tetap mimpi..
Kita boleh bermimpi,,setinggi langit bahkan,,yahh,,tapi sebagai manusia kita harus bisa mengendalikan mimpi kita..
Bukan sekedar bermimpi tentunya,,mimpi tanpa usaha tidak akan membuat kita sampai ke mimpi itu,,melihatnya lagi pun mungkin tidak..

Anak tangga-anak tangga yang saat ini berusaha saya daki tampak begitu berat,,begitu tinggi,,begitu jauh..
Berkali - kali saya terjatuh,,namun berkali - kali pula saya berusaha bangkit..
Memang saya hanya memiliki 2 kaki,,2 tangan,,namun di sekitar saya ada banyak kaki yang mampu memanjangkan langkah saya,,banyak sekali tangan yang mempu memperluas jangkauan saya..
Banyak pula mata yang membantu saya lebih jauh memandang..

Anak tangga-anak tangga itu,,masih terasa jauh,,entah kapan,,tapi insyaAllah saya yakin dapat mencapai puncaknya..
Semua memang perlu usaha dan berdoa tentunya..
Juga bantuan tangan - tangan hebat di sekitar saya..

Yahh,,kembali ke layaknya anak burung yang baru latihan terbang,,kepakan sayap pertama akan menentukan apakah anak burung tersebut akan membumbung tinggi atau justru malah tersungkur jatuh..
Langkah pertama kita menentukan ke arah mana kita akan pergi,,
Niat kita akan mengukuhkan semangat kita..
Senyum orang - orang terkasih akan menjadi pemacu tekad kita..
Motivasi orang - orang besar membuat kita tersadar betapa besarnya impian kita,,betapa besarnya pula kesempatan kita untuk meraihnya.

Terima kasih kepada orang - orang besar yang telah menginspirasi saya,,
memotivasi saya,,
membuka pandangan saya dari sudut pandang yang berbeda..
Membuat saya kembali memikirkan prinsip - prinsip dasar kehidupan yang saya jalani selama ini..

Layaknya anak burung yang mencoba kembali mengepakkan sayapnya setelah terjatuh,,
saya akan kembali menata diri,,menciptakan anak - anak tangga menuju mimpi saya,,dengan cara saya,,kemampuan saya,,dan tekad besar saya..

Meskipun begitu,,anak burung tetap butuh induknya,,tetap menginginkan adanya angin yang membantunya terbang..
Begitu pula dengan saya yang bahkan bermimpi untuk bisa terbang pun masih belum yakin,,
saya masih butuh semangat hangat orang - orang terkasih,,saya masih butuh dukungan sahabat - sahabat,,masih butuh topangan tangan - tangan yang akan membantu saya meraih semua mimpi..
Tetap butuh inspirasi dari Anda - Anda yang berpemikiran besar..
Ingatkan saya saat saya terlena..
Bangunkan saya saat saya terlelap,,
Bangkitkan saya saat saya terjatuh..

Dedicated to all peoples around me,,
my beautiful wonderful great family,,my cool friends,,all peoples who inspiring me in any way..
Thanks a lot,,
Please,,always standing by my side,,standing next to me,,
Please,,always....
remain me,,love me,,share with me,,care for me,,help me,,forgive me..
Thank you so...

PELANGI



                Hemm,,tiba – tiba hanya ingin membicarakannya. Pelangi,,benar – benar suatu lukisan keindahan yang berhasil merebut hatiku sejak bertahun – tahun lalu,,sejak aku mulai bisa mengerti indahnya lukisan – lukisan alam.. Pelangi melukiskan betapa maha besarnya Tuhanku, Allah SWT. Pelangi dilukiskan begitu indahnya di kanvas yang begitu megah begitu sempurna. Lukisan pelangi bahkan bisa mengalahkan lukisan Monalisa-nya Leonardo da Vinci yang terkenal seantero jagad keindahannya. Yahh,,mungkin itu hanya pendapatku saja.
                Teringat nyanyian masa kecil,, “Pelangi – pelangi alangkah indahmu, merah kuning hijau di langit yang biru……” Memang begitu indah pelangi itu. Tak hanya rupanya yang cantik,, lengkungannya yang megah, dan pelukisnya yang begitu agung, tapi banyak makna yang dapat kita ambil dari pelangi.. Dia begitu pemalu,, semburatnya hanya akan terlihat oleh beberapa orang yang telah begitu sabar untuk menantinya. Ya,, hanya orang – orang yang telah mau dan mampu bersabar untuk menunggu redanya hujan yang dapat menikmati keindahannya. Kenapa pelangi hanya muncul setelah hujan?? Menurut ilmu fisika, pelangi terjadi karena adanya pembiasan cahaya putih yang mengenai tetesan air hujan yang kemudian terbiaskan menjadi beragam warna yang indah. Mejikuhibiniu, begitu kata ibu guru IPA ku dulu..
                Namun, lebih dari teori tentang pelangi itu, sebenarnya pelangi memberikan banyak sekali pelajaran bagi kita. Kenapa dia hanya muncul setelah hujan, itupun hanya jika ada matahari. Kita ibaratkan pelangi sebagai kebahagiaan, hujan sebagai kesedihan, dan cahaya matahari sebagai jalan terang. Apa analogi dari semua itu?? Yahh,, mungkin kira – kira begini, pelangi hanya muncul setelah hujan reda dan adanya matahari dan dapat dilihat oleh orang – orang yang sabar untuk menunggu redanya hujan, berarti kebahagiaan muncul setelah kesedihan dengan kesabaran yang luar biasa untuk menyongsong jalan terang itu. Hehehe,, mungkin sedikit aneh, tapi pemaknaan itu bisa memberikan sedikit gambaran padaku untuk terus belajar bersabar, belajar bersabar untuk segala hal.. Karena kesabaran itu pasti membuahkan hal – hal baik.
               
Ada juga sebuah momen, mungkin dua, yang begitu menyadarkanku betapa memang indah dan subhanallah, megahnya lukisan alam yang disebut PELANGI. Kedua momen itu terjadi saat perjalanan pulang dari konservasi ( Konservasi PEnyu Hijau di Desa Pangumbahan, Sukabumi,,tempat KKN ku.red ). Satu momen, lengkungan pelangi itu terlukis indah di bentangan langit yang menyelimuti pantai Pangumbahan. Tidak hanya satu, tetapi dua. Saat menyusuri pantai Pangumbahan, benar – benar menyusuri bibir pantainya, sambil mencari kerang tentu saja, yahh saat itu kami berpikir untuk menjadikan kerang sebagai souvenir untuk oleh – oleh teman – teman di jogja, lengkungan pelangi itu tiba – tiba muncul. Awalnya hanya satu, tetapi beberapa saat kemudian, muncul satu lagi lengkungan indah pelangi. Subhanallah, aku dan teman – teman begitu terpesona. Pelangi terlukis begitu indah di alam yang juga begituu indah ( kebetulan juga suka pantai.red ) dan di momen yang begitu indah, KKN Pangumbahan Unit 148. Woow,,mungkin tidak terbayangkan ekspresi kami saat itu. Beanar – benar ekspresi kekaguman yang begitu besar.
                Momen kedua terjadi juga di saat pulang dari konservasi. Tapi, aku melihatnya dari sudut yang berbeda. Jika momen pertama saat menyusur pantai Pangumbahan, momen yang kedua ini dari menara. Woow, menara?? Yah,, hari itu kami ( aku dan beberapa teman KKN.red ) memilih melewati jalan setapak pulang ke pondokan, tidak lagi menyusuri pantai setelah merasa lelah berjalan menapaki pasir pantai dengan karang – karang. Kebetulan juga air laut masih pasang. Menara wisata yang dibangun di depan villa koboi, begitu kami menyebut villa tempat bule – bule penggila surving menginap, sangat menarik perhatian kami. Kami pun menapaki satu persatu anak tangga menara dengan tiga tingkat itu, sampai puncak menara tentu saja. Belum terlihat apapun. Kami pun sempat ngobrol dengan Aa ( maklum di Sunda ) yang mengerjakan menara tersebut. Begitu hujan mulai turun, awalnya hanya gerimis, beberapa teman lelaki memilih turun dan duduk di warung bambu di depan villa sambil menikmati jajanan. Aku dan dua orang teman memilih tetap di atas menara. Dan yahh, keberuntungan berpihak kepada kami, setelah puas foto – foto di atas menara sampai tetap bertahan meski hujan, lukisan keindahan itu muncul. Pelangi melengkung dengan indahnya. Cantik sekali. Dua lengkungan. Benar – benar melangkung sempurna. Subhanallah, tak henti – hentinya aku memuji asma Allah. Pelangi memang selalu mengiringi momen – momen indah, momen – momen kebahagiaan, momen – momen kebersamaan.. Begitu indah dan megah..
                Sampai benar – benar belum ku temukan jawanbannya,, di manakah ujung pelangi?? Dan yang semakin membuat penasaran, ada apakah di ujung pelangi?? Mungkin terlalu berlebihan, tapi sepertinya aku sedikit terpengaruh dengan kisah di serial kartun kesukaan adekku “ Dora The Explorer”, di kartun itu digambarkan bahwa di ujung pelangi bisa ditemukan banyak harta karun yang tersimpan dalam wadah seperti gentong dari tanah liat. Yahh, semoga memang di ujung pelangi benar – benar ada harta karun itu.. Amien..

Selasa, 23 April 2013

Why I am Special


Everybody was born with their own specialities. We have our own characteristic which is different from others. Someone might born to be a singer, writer, actor, scientist, athlete, lawyer, president, and so on. Every new born baby do not know what the fate is waiting for them in the future. They only know how to cry, how to sleep, and how to be loved by their parents. But, do you know that they also have one or more gift which is given by God. Every new born baby have their own special gift. One’s will be different from another.
           As I said before that we have our own characteristic, I also have my own. Fortunately, I was born as my parents daughter. I was born in heterogen society. Hence, I can learn how to appreciate others from my society. Heterogen society will teach us how to accept any differentiations instead to fight that. In my heterogen society, I have to learn how to acknowledge everybody’s specialities.
            I am special because of my acceptance. I accept all of my fate. I do not deny every God’s plans for me. I live my life with no regret in every single decision that I made. I think we have to accept and be thankful for our destiny with no exception. Hence, we can live with happiness around us. I agree with opinion saying that the more we feel thankful the more we get happiness.
            I am also special because I serve my life well. I am a hardworker, so I think my life is too priceless to be wasted away. I thank for every single day that I passed. I live my daily life with strong willingness to be a better person. From my point of view, I believe that we have to have willingness to make up our desires to grow up better. The more we learn from the past the more we know how to step to the future. So, we are special because of our ability to grow a day older and better in the objective to be the God’s dearest creation.