Rabu, 21 Agustus 2013

Mengalirlah layaknya air

 

Banyak yang mengatakan, hidup harus dijalani layaknya air yang mengalir. Biarkan saja dia mengalir, tenang, sabar, dan tak menghanyutkan.. Tapi, benarkah hidup memang hanya harus dijalani layaknya air yang mengalir? Bukankan kodrat air akan mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang rendah? Pasti kita tidak mau kan hidup kita mengalir ke bawah??

Ada satu yang menarik.. Seorang teman berkata seperti ini pada saya, iya memang biarkan saja hidup berjalan layaknya air yang mengalir.. Tapi, yakinkah kamu kalau air hidupmu akan mengalir ke telaga yang jernih atau laut yang bersih?? Ingat lho, laut saja masih berombak.. Apalagi kalau air hidupmu mengalir ke limbah yang keruh atau selokan yang menghitam. Jelas aku tidak rela, saat itu saya menjawab..

Maka, bolehlah kita menjalani hidup layaknya air yang mengalir.. Namun, kita harus pastikan ke mana air kehidupan kita mengalir.. Harus dipastikan mengalirnya ke telaga yang jernih atau lautan yang bersih.
Pastikan juga ikan-ikannya merupakan jenis-jenis terbaik yang akan mengisi air kehidupanmu sebaik dan seindah-indahnya.. Semoga..

Untukku, untukmu, untuk kita yang sedang menjalani kehidupan dengan riak-riak yang menyenangkan (semoga).. Adanya ombak menandakan laut akan tenang nantinya. Janganlah takut akan setiap ombak yang memecah pantai hidupmu karena pantai akan menawan dengan adanya desiran ombak.. =D

Yogyakarta, 22 Agustus 2013
setelah bermalam-malam pemikiran dan interaksi dengan beragam jenis ikan-ikan dalam hidupku..
(Maaf seenak hati mengganti teman dengan bintang,, eeh sekarang disebut ikan =P)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar