Jumat, 24 Mei 2013

Layaknya Anak Burung yang Belajar Terbang

Layaknya anak burung yang baru belajar terbang,,saya ingin mengepakkan sayap sekuat mungkin,,agar sayap - sayap itu dapat membumbungkan saya ke angkasa..
Ke mimpi - mimpi yang mungkin bagi saya pun terlalu tinggi,,tak terjangkau,,impossible..
Tapi apa salahnya bermimpi,,toh semua dapat diwujudkan,,InsyaALLAH jika kita memiliki tekad yang bulat,,besar,,mantap untuk meraihnya..
Dimulai dari langkah - langkah kecil saya berusaha terus menapaki anak tangga-anak tangga tak berujung menuju impian..

 
Yah,,layaknya anak burung yang baru belajar terbang,,saya juga masih sering terjatuh..Tapi sekali lagi layaknya anak burung yang baru belajar terbang,,jatuh bukanlah hambatan..
Jatuh layaknya kita terbangun dari mimpi,,layaknya teguran Allah kepada kita..Entah di bagian mana dari semua skenario peraihan mimpi kita yang mungkin tidak disetujui oleh Allah,,namun mimpi tetap mimpi..
Kita boleh bermimpi,,setinggi langit bahkan,,yahh,,tapi sebagai manusia kita harus bisa mengendalikan mimpi kita..
Bukan sekedar bermimpi tentunya,,mimpi tanpa usaha tidak akan membuat kita sampai ke mimpi itu,,melihatnya lagi pun mungkin tidak..

Anak tangga-anak tangga yang saat ini berusaha saya daki tampak begitu berat,,begitu tinggi,,begitu jauh..
Berkali - kali saya terjatuh,,namun berkali - kali pula saya berusaha bangkit..
Memang saya hanya memiliki 2 kaki,,2 tangan,,namun di sekitar saya ada banyak kaki yang mampu memanjangkan langkah saya,,banyak sekali tangan yang mempu memperluas jangkauan saya..
Banyak pula mata yang membantu saya lebih jauh memandang..

Anak tangga-anak tangga itu,,masih terasa jauh,,entah kapan,,tapi insyaAllah saya yakin dapat mencapai puncaknya..
Semua memang perlu usaha dan berdoa tentunya..
Juga bantuan tangan - tangan hebat di sekitar saya..

Yahh,,kembali ke layaknya anak burung yang baru latihan terbang,,kepakan sayap pertama akan menentukan apakah anak burung tersebut akan membumbung tinggi atau justru malah tersungkur jatuh..
Langkah pertama kita menentukan ke arah mana kita akan pergi,,
Niat kita akan mengukuhkan semangat kita..
Senyum orang - orang terkasih akan menjadi pemacu tekad kita..
Motivasi orang - orang besar membuat kita tersadar betapa besarnya impian kita,,betapa besarnya pula kesempatan kita untuk meraihnya.

Terima kasih kepada orang - orang besar yang telah menginspirasi saya,,
memotivasi saya,,
membuka pandangan saya dari sudut pandang yang berbeda..
Membuat saya kembali memikirkan prinsip - prinsip dasar kehidupan yang saya jalani selama ini..

Layaknya anak burung yang mencoba kembali mengepakkan sayapnya setelah terjatuh,,
saya akan kembali menata diri,,menciptakan anak - anak tangga menuju mimpi saya,,dengan cara saya,,kemampuan saya,,dan tekad besar saya..

Meskipun begitu,,anak burung tetap butuh induknya,,tetap menginginkan adanya angin yang membantunya terbang..
Begitu pula dengan saya yang bahkan bermimpi untuk bisa terbang pun masih belum yakin,,
saya masih butuh semangat hangat orang - orang terkasih,,saya masih butuh dukungan sahabat - sahabat,,masih butuh topangan tangan - tangan yang akan membantu saya meraih semua mimpi..
Tetap butuh inspirasi dari Anda - Anda yang berpemikiran besar..
Ingatkan saya saat saya terlena..
Bangunkan saya saat saya terlelap,,
Bangkitkan saya saat saya terjatuh..

Dedicated to all peoples around me,,
my beautiful wonderful great family,,my cool friends,,all peoples who inspiring me in any way..
Thanks a lot,,
Please,,always standing by my side,,standing next to me,,
Please,,always....
remain me,,love me,,share with me,,care for me,,help me,,forgive me..
Thank you so...

PELANGI



                Hemm,,tiba – tiba hanya ingin membicarakannya. Pelangi,,benar – benar suatu lukisan keindahan yang berhasil merebut hatiku sejak bertahun – tahun lalu,,sejak aku mulai bisa mengerti indahnya lukisan – lukisan alam.. Pelangi melukiskan betapa maha besarnya Tuhanku, Allah SWT. Pelangi dilukiskan begitu indahnya di kanvas yang begitu megah begitu sempurna. Lukisan pelangi bahkan bisa mengalahkan lukisan Monalisa-nya Leonardo da Vinci yang terkenal seantero jagad keindahannya. Yahh,,mungkin itu hanya pendapatku saja.
                Teringat nyanyian masa kecil,, “Pelangi – pelangi alangkah indahmu, merah kuning hijau di langit yang biru……” Memang begitu indah pelangi itu. Tak hanya rupanya yang cantik,, lengkungannya yang megah, dan pelukisnya yang begitu agung, tapi banyak makna yang dapat kita ambil dari pelangi.. Dia begitu pemalu,, semburatnya hanya akan terlihat oleh beberapa orang yang telah begitu sabar untuk menantinya. Ya,, hanya orang – orang yang telah mau dan mampu bersabar untuk menunggu redanya hujan yang dapat menikmati keindahannya. Kenapa pelangi hanya muncul setelah hujan?? Menurut ilmu fisika, pelangi terjadi karena adanya pembiasan cahaya putih yang mengenai tetesan air hujan yang kemudian terbiaskan menjadi beragam warna yang indah. Mejikuhibiniu, begitu kata ibu guru IPA ku dulu..
                Namun, lebih dari teori tentang pelangi itu, sebenarnya pelangi memberikan banyak sekali pelajaran bagi kita. Kenapa dia hanya muncul setelah hujan, itupun hanya jika ada matahari. Kita ibaratkan pelangi sebagai kebahagiaan, hujan sebagai kesedihan, dan cahaya matahari sebagai jalan terang. Apa analogi dari semua itu?? Yahh,, mungkin kira – kira begini, pelangi hanya muncul setelah hujan reda dan adanya matahari dan dapat dilihat oleh orang – orang yang sabar untuk menunggu redanya hujan, berarti kebahagiaan muncul setelah kesedihan dengan kesabaran yang luar biasa untuk menyongsong jalan terang itu. Hehehe,, mungkin sedikit aneh, tapi pemaknaan itu bisa memberikan sedikit gambaran padaku untuk terus belajar bersabar, belajar bersabar untuk segala hal.. Karena kesabaran itu pasti membuahkan hal – hal baik.
               
Ada juga sebuah momen, mungkin dua, yang begitu menyadarkanku betapa memang indah dan subhanallah, megahnya lukisan alam yang disebut PELANGI. Kedua momen itu terjadi saat perjalanan pulang dari konservasi ( Konservasi PEnyu Hijau di Desa Pangumbahan, Sukabumi,,tempat KKN ku.red ). Satu momen, lengkungan pelangi itu terlukis indah di bentangan langit yang menyelimuti pantai Pangumbahan. Tidak hanya satu, tetapi dua. Saat menyusuri pantai Pangumbahan, benar – benar menyusuri bibir pantainya, sambil mencari kerang tentu saja, yahh saat itu kami berpikir untuk menjadikan kerang sebagai souvenir untuk oleh – oleh teman – teman di jogja, lengkungan pelangi itu tiba – tiba muncul. Awalnya hanya satu, tetapi beberapa saat kemudian, muncul satu lagi lengkungan indah pelangi. Subhanallah, aku dan teman – teman begitu terpesona. Pelangi terlukis begitu indah di alam yang juga begituu indah ( kebetulan juga suka pantai.red ) dan di momen yang begitu indah, KKN Pangumbahan Unit 148. Woow,,mungkin tidak terbayangkan ekspresi kami saat itu. Beanar – benar ekspresi kekaguman yang begitu besar.
                Momen kedua terjadi juga di saat pulang dari konservasi. Tapi, aku melihatnya dari sudut yang berbeda. Jika momen pertama saat menyusur pantai Pangumbahan, momen yang kedua ini dari menara. Woow, menara?? Yah,, hari itu kami ( aku dan beberapa teman KKN.red ) memilih melewati jalan setapak pulang ke pondokan, tidak lagi menyusuri pantai setelah merasa lelah berjalan menapaki pasir pantai dengan karang – karang. Kebetulan juga air laut masih pasang. Menara wisata yang dibangun di depan villa koboi, begitu kami menyebut villa tempat bule – bule penggila surving menginap, sangat menarik perhatian kami. Kami pun menapaki satu persatu anak tangga menara dengan tiga tingkat itu, sampai puncak menara tentu saja. Belum terlihat apapun. Kami pun sempat ngobrol dengan Aa ( maklum di Sunda ) yang mengerjakan menara tersebut. Begitu hujan mulai turun, awalnya hanya gerimis, beberapa teman lelaki memilih turun dan duduk di warung bambu di depan villa sambil menikmati jajanan. Aku dan dua orang teman memilih tetap di atas menara. Dan yahh, keberuntungan berpihak kepada kami, setelah puas foto – foto di atas menara sampai tetap bertahan meski hujan, lukisan keindahan itu muncul. Pelangi melengkung dengan indahnya. Cantik sekali. Dua lengkungan. Benar – benar melangkung sempurna. Subhanallah, tak henti – hentinya aku memuji asma Allah. Pelangi memang selalu mengiringi momen – momen indah, momen – momen kebahagiaan, momen – momen kebersamaan.. Begitu indah dan megah..
                Sampai benar – benar belum ku temukan jawanbannya,, di manakah ujung pelangi?? Dan yang semakin membuat penasaran, ada apakah di ujung pelangi?? Mungkin terlalu berlebihan, tapi sepertinya aku sedikit terpengaruh dengan kisah di serial kartun kesukaan adekku “ Dora The Explorer”, di kartun itu digambarkan bahwa di ujung pelangi bisa ditemukan banyak harta karun yang tersimpan dalam wadah seperti gentong dari tanah liat. Yahh, semoga memang di ujung pelangi benar – benar ada harta karun itu.. Amien..