Selasa, 24 Juli 2012

Untukmu yang Masih Mengeluh dalam Kesejahteraan

Adik-adikku di seluruh Indonesia, apakah kalian masih sering mengeluhkan betapa menjemukannya duduk belajar di dalam kelas? Masihkah kalian sering mengeluh tentang betapa ketatnya peraturan sekolah? Ataukah mungkin, kalian sering membolos hanya karena hujan? Jika kalian menjawab iya, simaklah cerita kakak berikut ini.

Dua tahun yang lalu, kakak berkesempatan untuk KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Di sana, kakak bertemu dengan banyak murid-murid sekolah dasar seusia kalian. Tahukah kalian bahwa apa yang kalian keluhkan itu dapat menyakiti hati mereka?

Adik-adikku sayang, kakak akan mengajak kalian untuk membayangkan dan merasakan bagaimana jika kalian menjadi murid-murid sekolah dasar di daerah tersebut. Jika musim hujan tiba, mereka berangkat sekolah tanpa sepatu karena jalan menuju sekolah tergenang air. Tak ada sarana transportasi umum menuju sekolah mereka. Dengan ikhlas dan tetap semangat untuk menuntut ilmu, pagi-pagi sekali mereka berangkat ke sekolah meski harus menyeberangi banjir.

Gambar 1. Murid-murid harus melewati banjir untuk sampai ke sekolah


Sekarang, pejamkan mata kalian! Bayangkan apa yang kakak katakan! Di sekolah mereka, yang hanya ada satu sekolah dasar untuk dua dusun, fasilitasnya sangat sederhana, tidak semewah sekolah kalian. Murid kelas I dan kelas II diajar oleh guru yang sama secara bergantian karena mereka kekurangan tenaga pengajar. Yang lebih memprihatinkan adalah papan tulis di ruang kelas I tidak digantung di dinding, melainkan disandarkan di bawah. Sedangkan, murid-murid kelas II harus rela belajar di kelas tanpa bangku (lesehan) karena memang tidak ada bangku di kelas mereka. Dapatkah kalian membayangkannya?

Gambar 2. Papan tulis di ruang kelas I hanya disandarkan di bawah

Gambar 3. Ruang kelas II tanpa bangku


Kalian seharusnya malu dengan mereka. dalam keterbatasan tersebut, mereka tetap semangat belajar tanpa mengeluh. Bandingkan dengan diri kalian! Mereka juga tetap dapat berprestasi. Kalian? Ya, mereka memang harus mati-matian berjuang untuk dapat bersekolah karena jika mereka tidak berjuang, mereka sadar betul nasib mereka tidak akan pernah berubah. Mereka paham tentang arti perjuangan untuk meraih kehidupan yang lebih baik.

Adik-adikku sayang, kalian jangan mau kalah dari mereka. Kalau mereka bisa giat belajar demi masa depan meski dalam keterbatasan, kenapa kalian yang berkecukupan dengan berbagai kemudahan justru tidak bisa menjadi lebih baik? Setidaknya demi masa depan kalian sendiri.

Jadikan fasilitas yang kalian dapat, kecukupan materi, dan kemudahan teknologi di sekitas kalian sebagai senjata tambahan untuk terus mengembangkan diri. Itu semua tersedia dan dimudahkan oleh Tuhan bukan untuk membuat kalian malas. Melainkan untuk melecut semangat belajar kalian anak-anak Indonesia.

Lihatlah negeri ini, adik-adik. Kami semua, kakak-kakakmu, berharap kalianlah pemimpin kami kelak. Tapi, bukan pemimpin yang malas. Kakak berharap kalian generasi penerus yang dapat memimpin negeri ini dengan cerdas dan berwawasan luas. Kakak juga berharap pemimpin negeri ini kelak bukanlah orang yang lebih suka mengeluhkan segala sesuatu.

Bangkitlah adik-adikku sayang. Belum terlambat bagi kalian yang selama ini masih sering tidak mensyukuri setiap kemudahan yang kalian dapatkan, untuk memperbaiki diri. Masa depan kalian masih sangat panjang. Kakak menyayangimu dan akan terus mendukungmu. Semangat belajar, ya, Dik. Syukuri apa yang kalian punya dengan cara yang sempurna dan jadikan rasa syukur kalian itu untuk berbuat lebih demi diri kalian, orang-orang yang kalian sayangi, dan bangsa Indonesia kita tercinta. Terus belajar dan jadikan diri kalian sendiri sebagai alasan utama bagi kalian untuk terus berkembang. Indonesia menanti sumbang pemikiran kalian, adik-adikku. Kakak akan selalu mendukungmu. Jayalah terus anak-anak Indonesia!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar